STUDENT
PORTOFOLIO
Arranged by : Akhira Kautsara Wikastri
20214702
1EB12
SOFTSKILL
BISNIS
Keterkaitan
Antara Perusahaan dan Bisnis
Sedemikian erat kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep pokok perusahaan agar bisnis dapat dikelola sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diinginkan. Ditambah dengan kiat dan intuisi bisnis yang cermat, dapat dihasilkan perencanaan bisnis yang mengarahkan pelaku bisnis maupun perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta memperoleh keunggulan bersaing. Kondisi ini penting mengingat disamping pencapaian tujuan ekonomis, perusahaan sebagai suatu sistem juga dimampukan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya bila perusahaan tersebut mampu meraup untung dan bertahan dalam persaingan.
Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan
faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi
masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau dapat juga
dikatakan bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi mengolah
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat.
Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering juga disebut
sebagai faktor-faktor produksi. Sumber-sumber ekonomi tersebut dapat
dikelompokkan kedalam :
a) Manusia (Men)
Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaan namun juga
berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan.
b) Uang (Money)
Uang atau modal usaha yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan
uang tersebut untuk membuat produk yang lain.
c) Material (Materials)
Material ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, sebab
merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk didalamnya
adalah bahan baku, bahan pembantu, tanah untuk proses produksi serta bahan lain
sebagai penunjang proses produksi.
d) Metode (Methods)
Metode merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif, misalkan pengambilan
keputusan, pemberian ide atau inisiatif dan pemikiran yang seluruhnya ditujukan
agar pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar. Didalam metode
ini ialah pelaksanaan manajemen dalam perusahaan atau pengelolaan perusahaan.
Etika bisnis
Etika bisnis berkaitan dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan
perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha atau
berbisnis. Kebenaran yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat
diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan
individu.
Banyak perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha atau berbisnis
dikarenakan kurang jujur terhadap konsumen dan tidak menjaga atau memelihara
kepercayaan yang telah diberikan oleh konsumen.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis, yaitu :
a) Lingkungan bisnis
Para eksekutif perusahaan seringkali diperhadapkan pada suatu dilema yang
menekannya, seperti misalnya menekan ongkos-ongkos, peningkatan efisiensi dan
bersaing. Dilain pihak eksekutif juga harus bertanggung jawab kepada masyarakat
atau konsumen agar kualitas barang terjaga, serta harga barang terjangkau.
Eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak merugikan
perusahaan.
b) Organisasi
Secara umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu
harus tetap berperilaku etis.
c) Individu
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi
dengan sesama akan berperilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum
dapat dipelajari atau diperoleh dari hasil interaksi dengan sesama.
Dalam bekerja dan berbisnis, individu harus memiliki tanggung jawab moral
terhadap hasil kerjanya atau hasil usahanya dengan menjaga kehormatan
profesinya.
Kode etik dalam berbisnis diperlukan untuk hal seperti berikut :
a) Menjaga keselarasan dan konsistensi antara
gaya manajemen strategi dan kebijakan dalam pengembangan usaha di satu pihak
dengan pengembangan sosial ekonomi dilain pihak.
b) Menciptakan iklim usaha yang bergairah dan
suasana persaingan yang sehat.
c) Mewujudkan intergritas perusahaan terhadap
lingkungan, masyarakat, dan pemerintah.
d) Menciptakan ketenangan, kenyamanan dan keamanan
batin bagi pemilik perusahaan/investor serta bagi para karyawan.
e) Dapat mengangkat harkat perusahaan
nasional didunia perdagangan internasional.
Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku, dan sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya perilaku yang tidak etis.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Sebagai persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi.
Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan. Pertama, terciptanya budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan ketiga, terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).
Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu faktor kepentingan diri sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksanaan efisiensi dan kepentingan kelompok.
Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya dan ketekunan manajemen. Dalam iklim etika, kepentingan stakeholders terakomodasi secara baik karena dilandasi rasa saling percaya.
Kesimpulan
Sedemikian eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan sebagai organisasi bisnis maka untuk dapat memahami serta menjalankan bisnis yang berhasil dan terus menerus mendatangkan keuntungan perlu mempelajari bahkan menguasai ilmu ekonomi perusahaan dan konsep – konsep dasar perusahaan.
Agar bisnis yang dikelolanya dapat bertahan dan berkembang, pelaku bisnis
perlu memperhatikan faktor-faktor penunjangnya yaitu :
- Etika Bisnis karena berkaitan erat dengan penilaian masyarakat sebagai konsumen atau pembeli produk baik itu berupa barang atau jasa yang diproduksi serta ditawarkan perusahaan.
- Letak dan tempat kedudukan perusahaan sebagai salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga dalam kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas produksi serta fleksibilitas terhadap kemungkinan rencana dimasa depan.
- Perusahaan sebagai lembaga sosial, sehingga selain untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, perusahaan juga harus mampu menempatkan posisinya yang tepat dalam masyarakat dengan turut memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat sekitarnya dan juga lingkungan. Dan keberadaan perusahaan atau usaha bisnis itu sendiri harus dapat dipertanggung jawabkan secara sosial.
- Lingkungan Internal maupun Lingkungan eksternal perusahaan yang sangat berperan dalam kelancaran serta kelangsungan operasi suatu perusahaan.
- Bentuk-bentuk badan usaha, karena pemilihan bentuk badan usaha yang tepat dan jelas menurut hukum yang berlaku akan membantu pelaku bisnis untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan demi tujuan yang diidamkan serta untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Heidjrachman
R., Irawan, Sukanto R., 1979, Pengantar Ekonomi Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.
2. Sumarni,
Murni., Soeprihanto, John., 1997, Pengantar Bisnis (Dasar Ekonomi Perusahaan), Liberty,
Yogyakarta.
3. Fuad, M .,
Y.E.F, Paulus., et. al. 2006, Pengantar Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
4. http://rajapresentasi.com/2011/10/pengelolaan-risiko-bisnis-dan-kaitan-dengan-fungsi-perusahaan/